Rabu, 30 Agustus 2023

Alasan Apakah Yang Melatarbelakangi Pemerintah Meratifikasi Convention On The Right Of The Child

Asas Wawasan Nusantara adalah konsep penting dalam memahami keberagaman budaya, geografi, dan sejarah Indonesia sebagai negara kepulauan. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman serta menghargai nilai-nilai lokal dan kearifan lokal yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya, seringkali terdapat beberapa tantangan dan alasan mengapa asas Wawasan Nusantara tidak berhasil sepenuhnya.

1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran: Salah satu alasan utama adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang arti pentingnya asas Wawasan Nusantara. Banyak individu, terutama di kalangan masyarakat awam, mungkin tidak memahami konsep ini secara mendalam atau menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Kurangnya implementasi: Wawasan Nusantara tidak hanya sebatas konsep, tetapi juga harus diimplementasikan dalam kebijakan dan program nyata. Namun, seringkali terjadi kurangnya implementasi yang efektif dari asas Wawasan Nusantara di berbagai tingkat pemerintahan dan lembaga. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya komitmen politik, koordinasi yang lemah, atau ketidakmampuan untuk mengintegrasikan asas ini ke dalam berbagai sektor.

3. Ketimpangan pembangunan: Ketimpangan pembangunan antara wilayah di Indonesia juga dapat menjadi faktor yang menghambat pelaksanaan asas Wawasan Nusantara. Beberapa wilayah mungkin mengalami kemajuan ekonomi, infrastruktur, dan akses ke layanan publik yang lebih baik daripada yang lain. Ketimpangan ini dapat mempengaruhi kesetaraan kesempatan dan keadilan sosial antara wilayah-wilayah, yang merupakan salah satu tujuan dari asas Wawasan Nusantara.

4. Konflik horizontal dan vertikal: Konflik horizontal antara kelompok etnis, agama, atau budaya yang berbeda dan konflik vertikal antara pusat dan daerah juga dapat menghambat pelaksanaan asas Wawasan Nusantara. Ketegangan antara kelompok-kelompok ini dapat menyebabkan pembatasan interaksi dan pemisahan yang lebih besar, yang bertentangan dengan semangat keragaman dan persatuan yang diusung oleh asas ini.

5. Perubahan sosial dan globalisasi: Perubahan sosial dan pengaruh globalisasi juga dapat mempengaruhi pelaksanaan asas Wawasan Nusantara. Kemajuan teknologi, migrasi, dan arus informasi yang cepat dapat menciptakan pergeseran nilai-nilai dan identitas lokal yang lebih luas. Hal ini dapat menyebabkan tantangan dalam mempertahankan dan memperkuat jati diri budaya dan lokal di tengah arus global.

Meskipun terdapat tantangan dalam pelaksanaan asas Wawasan Nusantara, penting untuk terus mempromosikan dan mendorong pemahaman serta implementasi yang lebih baik. Pendid